Hidup dan tinggal di lingkungan masyarakat pasti akan terikat dengan suatu aturan dasar atau norma. Hal tersebut penting karena norma adalah alat yang digunakan demi mewujudkan kehidupan bersama yang damai dan tertib.
Lebih dari itu, norma memiliki fungsi yang vital dan jenis yang beragam sekaligus sanksi yang diberlakukan. Penjelasan berikut akan menjadikan Anda lebih paham akan norma dan sadar betapa penting untuk mematuhinya.
Pengertian dan Ciri-Ciri Norma
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi norma adalah aturan yang mengikat suatu kelompok masyarakat yang digunakan sebagai panduan dan pengendali tingkah laku sehingga berterima di tengah masyarakat.
Dengan kata lain, norma merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana tingkah laku yang sesuai dan diterima oleh setiap warga dalam masyarakat. Berkat adanya norma, warga memiliki tolok ukur untuk menilai dan membandingkan mana perilaku yang baik dan mana yang buruk.
Oleh sebab itu, norma mempengaruhi seseorang dalam berperilaku dan mengambil suatu tindakan. Sebab, apabila tidak sesuai dan dianggap buruk oleh warga sekitar maka akan berdampak negatif pada diri orang tersebut.
Norma mempunyai ciri-ciri antara lain:
- Umumnya, norma memiliki bentuk yang tidak tertulis
- Bersifat mengikat dan memaksa seluruh warga dalam kelompok masyarakat sehingga wajib untuk ditaati
- Dihasilkan dari kesepakatan seluruh warga
- Cenderung bersifat dinamis dan terbuka karena terkadang menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat
- Ada sanksi bagi warga yang melanggar
5 Fungsi Norma
Keberadaan norma dalam suatu kelompok masyarakat memegang beberapa kegunaan yang krusial. Adapun fungsi dari norma adalah sebagai berikut:
1. Norma sebagai Pedoman
Berfungsi sebagai pedoman karena norma merupakan pegangan bagi masyarakat untuk menentukan tingkah laku apa saja yang dianggap baik dan buruk.
Walaupun tidak tertulis, ketentuan-ketentuan yang sudah menjadi kesepakatan bersama tetap diingat oleh masyarakat dan memiliki kekuatan yang sangat berpengaruh.
Norma sebagai pedoman menjadi arah bagi setiap warga sehingga mereka mengetahui dan menyadari bagaimana harus bertindak dan berperilaku yang berterima.
2. Norma sebagai Pemersatu
Memiliki fungsi sebagai pemersatu karena norma adalah ketentuan dasar yang terbentuk dalam suatu kelompok masyarakat. Secara alamiah, masyarakat yang sama-sama terikat oleh norma tersebut akan saling berhubungan dan merasa dekat.
Kesadaran setiap warga untuk menjalankan norma yang ada, akan membuat kehidupan mereka menjadi lebih rukun, nyaman, teratur, adil dan aman.
3. Norma sebagai Pandangan Masyarakat
Norma terbentuk karena adanya kebutuhan suatu kelompok masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih harmonis dan disiplin. Dengan kata lain, norma merupakan kaidah yang berasal dari bagaimana warga memandang dan menilai suatu perbuatan.
Aturan-aturan dasar tersebut tidak lain bersumber dari masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu, norma bisa saja berubah karena menyesuaikan dengan apa yang terjadi di tengah masyarakat yang terus mengalami perkembangan.
4. Norma sebagai Perjanjian Bersama
Memainkan fungsi sebagai perjanjian bersama karena norma adalah ukuran untuk menilai hal baik dan buruk yang dilahirkan dari persetujuan warga dalam masyarakat.
Dengan adanya perjanjian tersebut, maka seluruh warga yang terlibat sudah bersepakat untuk menaati norma baik yang tertulis maupun dengan lisan.
5. Norma sebagai Dasar Sanksi
Bagi warga yang menyepakati norma tertentu pasti sudah menjadi kewajiban mereka untuk mematuhinya. Apabila terbukti ada yang melanggar aturan tersebut, maka sanksi akan diberikan.
Alasan itulah yang menjadikan norma sebagai dasar pemberian sanksi atau hukuman. Saat seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma, masyarakat secara otomatis akan memberikan penilaian yang buruk.
Dengan begitu, mereka menganggap bahwa orang yang melanggar tersebut pantas menerima imbalan yang negatif.
Tujuan Norma
Norma yang terbentuk dan diterapkan dalam masyarakat tentu memiliki maksud yang berdampak positif bagi kehidupan bersama. Adapun tujuan norma adalah:
- Membedakan mana tingkah laku yang benar dan salah berdasarkan kaidah yang sudah disepakati bersama
- Menumbuhkan kesadaran untuk selalu berperilaku yang semestinya dalam keseharian
- Menghindari perbuatan negatif yang dapat berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain
- Mengendalikan tingkah laku warga untuk mencegah terjadinya hal yang bersifat merusak
- Mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam kehidupan bermasyarakat
- Mewujudkan hubungan yang harmonis antar warga dalam kelompok masyarakat
- Menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang damai dan disiplin sesuai aturan yang diberlakukan
Jenis-Jenis Norma dan Contohnya
Secara umum, norma dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada sifat dan sumber. Adapun jenis norma berdasarkan sifatnya, terbagi menjadi dua yaitu norma formal dan non formal. Berikut penjelasan tiap jenisnya:
1. Norma Formal
Pengertian norma formal adalah aturan tertulis yang dibuat oleh instansi maupun lembaga resmi. Norma semacam ini memiliki susunan yang lebih terstruktur, jelas dan kuat mengikat.
Contoh norma formal yaitu peraturan yang dikeluarkan oleh presiden, peraturan yang disusun oleh pemerintah dan ketentuan yang dibuat oleh lembaga sosial.
2. Norma Non Formal
Selanjutnya adalah norma non formal yang umumnya tidak tertulis dan terlahir dari kehidupan bermasyarakat. Secara sadar, warga yang terikat norma tersebut akan menaati dan menerapkannya seperti sebuah kebiasaan yang sudah melekat.
Sedangkan berdasarkan sumbernya, jenis-jenis norma adalah:
3. Norma Agama
Sumber dari norma agama yakni Tuhan Yang Maha Esa. Isi jenis norma tersebut berupa perintah dan larangan yang wajib ditaati oleh seluruh pemeluk agama tertentu. Norma agama tertuang dalam kitab suci masing-masing agama.
Adapun perintah merupakan daftar yang harus dilakukan oleh setiap pemeluk agama sebagai perwujudan dari ketaatan dan kecintaan mereka kepada Tuhan. Sedangkan larangan adalah segala sesuatu yang diwajibkan untuk ditinggalkan karena terkandung dampak yang negatif.
Apabila perintah dijalankan, maka mereka akan mendapat imbalan positif berupa pahala yang dijanjikan oleh Tuhan dan hal baik lain dalam kehidupan. Namun, bagi yang melanggar maka akan mendapatkan sanksi berupa dosa yang balasannya di akhirat kelak.
Selain itu, sanksi norma agama juga dapat berupa perasaan bersalah, perasaan tidak tenang selama hidup, pikiran yang sering kacau dan pandangan orang lain yang selalu negatif.
Beberapa contoh norma agama antara lain:
- Menjalankan ibadah dengan rajin sesuai agama dan keyakinan yang dipeluk
- Memulai segala jenis aktivitas dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kelancaran serta keberkahan
- Menahan diri dari mencela dan berbuat jahat kepada orang lain
- Menyalurkan sedekah kepada pihak yang membutuhkan
- Menjauhkan diri dari kecurangan, perzinaan, durhaka terhadap orang tua dan mencuri milik orang lain
4. Norma Kesopanan
Selanjutnya, hal lain yang menjadi sumber norma adalah pergaulan, kebiasaan dan budaya masyarakat setempat sehingga membentuk yang dinamakan norma kesopanan.
Dengan adanya norma kesopanan, masyarakat dapat menilai mana perilaku yang pantas dan mana yang tidak untuk dilakukan. Pada umumnya, setiap orang yang mematuhi norma kesopanan didorong oleh keinginan untuk menghargai orang lain dalam interaksi keseharian.
Norma kesopanan bersifat lokal dan kontekstual karena kebiasaan dan budaya antara kelompok masyarakat tentu tidak sama. Oleh sebab itu, penting juga untuk mempelajari norma kesopanan yang berlaku di luar lingkup pergaulan sendiri agar tidak dicap buruk.
Sanksi yang diberikan apabila melanggar norma kesopanan dapat berupa teguran keras, hinaan, celaan, diperlakukan dengan tidak ramah bahkan bisa juga dikucilkan. Selain itu, kemungkinan masyarakat tertentu memiliki hukuman khusus untuk pihak yang melanggar.
Adapun contoh norma kesopanan yaitu:
- Menghormati orang lain yang usianya lebih tua atau orang yang memang dituakan dan disegani oleh warga setempat
- Menyapa dan tersenyum apabila berpapasan dengan tetangga
- Menggunakan kata-kata yang sopan apabila sedang berbicara dengan orang yang lebih tua
- Mempersilakan orang yang lebih tua maupun orang dengan kondisi fisik yang lebih lemah untuk duduk, misalnya ketika berada di transportasi umum maupun suatu tempat seperti ruang tunggu puskesmas
- Mencium punggung tangan orang tua setiap kali berpamitan akan pergi keluar rumah
5. Norma Kesusilaan
Definisi dari norma kesusilaan adalah kaidah yang sumbernya dari hati nurani. Berbeda dari norma kesopanan, ruang lingkup norma kesusilaan lebih luas bahkan universal. Alasannya, aturan yang terbentuk dapat berlaku di masyarakat manapun dan dalam kurun waktu kapanpun.
Adanya norma kesusilaan menjadikan manusia dapat membedakan mana tingkah laku yang baik, beradab dan sopan. Aturan-aturan tersebut merupakan pedoman yang melekat dan sudah menjadi bagian dari cara manusia dalam menjalani kehidupan.
Bentuk sanksi yang diterima apabila melanggar norma kesusilaan yaitu perasaan bersalah yang menghantui, perasaan menyesal teramat dalam, hinaan dan diasingkan dari pergaulan sekitar.
Berikut contoh dari norma kesusilaan:
- Menghargai dan menghormati sesama manusia
- Memohon maaf apabila berbuat salah
- Tidak mengambil hak orang lain apapun alasannya
- Mengenakan pakaian yang disesuaikan dengan tempat dan situasi
- Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain
- Membayar utang tanpa mengulur-ulur lebih lama
6. Norma Hukum
Hal selanjutnya yang dijadikan sebagai sumber norma adalah negara yang tertuang dalam Undang-Undang. Norma hukum bersifat memaksa dan menyeluruh karena setiap warga negara harus mematuhi peraturan yang ditentukan.
Tujuan dari pembuatan norma hukum yaitu mengatur pergaulan antara masyarakat dan menciptakan kehidupan berbangsa serta bernegara yang tertib. Segala ketentuan yang pemerintah keluarkan menjadi pelengkap dari norma lain yang juga hidup dalam masyarakat.
Apabila jenis norma lain tidak semua tertulis, norma hukum jelas tertulis dan disahkan langsung oleh pemerintah. Oleh sebab itu, sanksi untuk setiap pelanggaran sangat nyata dan tegas. Tingkat berat atau tidaknya tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan.
Jenis sanksinya berupa teguran, denda sebanyak nominal tertentu dan hukuman pidana. Adapun contoh dari norma hukum yaitu:
- Membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku
- Mematuhi peraturan yang ada di lingkungan tertentu, misalnya sekolah dan tempat kerja
- Mematuhi peraturan lalu lintas selama berkendara di jalan umum
- Memperlakukan sesama manusia dengan baik sesuai hak dan kewajiban yang dipunyai
- Menjaga fasilitas umum dan tidak menggunakannya secara berlebihan
- Tidak mencuri dan mengambil hak orang lain
7. Norma Adat
Jenis yang terakhir adalah norma adat yang bersumber dari nilai-nilai yang sudah melekat sejak zaman dahulu. Norma adat berupa segala aturan dan hukum adat yang tumbuh dan mengikat suatu kelompok tertentu.
Sama halnya dengan norma kesopanan, jenis norma ini bersifat lokal karena hanya mengenai masyarakat yang memegang adat tersebut. Sanksi bagi yang melanggar bisa bervariasi dan tergantung dari aturan yang diberlakukan.
Berikut beberapa contoh dari norma adat:
- Melakukan doa bersama atau ritual khusus sebelum melakukan sesuatu
- Dilarang menghina orang lain
- Melakukan tradisi khusus sebagai bentuk penghormatan kepada anggota keluarga yang meninggal
- Membuat tumpeng dan mengadakan syukuran apabila akan mengadakan acara besar
- Dilarang menikah dengan suku lain
- Menyelenggarakan perayaan grebeg dan sekaten untuk memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad
Jenis-Jenis Sanksi Atas Pelanggaran Norma
Sebelumnya sudah disinggung mengenai gambaran sanksi bagi yang melanggar norma. Agar lebih jelas, berikut beberapa jenis sanksi yang umumnya diberikan:
a. Sanksi Sosial
Pengertian sanksi sosial adalah teguran kepada pihak yang telah melanggar ketentuan yang berlaku dan sudah disepakati bersama. Sanksi juga dianggap sebagai alat untuk memaksa orang lain agar mau mematuhi norma yang terbentuk dalam masyarakat.
Contoh sanksi sosial antara lain:
- Terasingkan dari pergaulan
- Mendapat sindiran, cacian dan hinaan dari warga secara terus menerus
- Membersihkan lingkungan sekitar sebagai bentuk sanksi yang ringan
- Merasa bersalah dan menyesal
- Diperlakukan tidak baik oleh warga
- Dipermalukan oleh warga di depan umum
b. Sanksi Agama
Jenis sanksi lainnya atas pelanggaran norma adalah sanksi agama yang ditentukan secara langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa. Seperti halnya norma, sanksi agama juga tertulis dalam kitab suci tiap-tiap agama.
Hukuman yang diberikan atas pelanggaran norma agama tidak bisa ditawar karena bersifat mutlak. Sanksi norma agama berupa siksaan yang akan didapat di neraka kelak.
c. Sanksi Hukum
Selanjutnya adalah sanksi hukum yang dijatuhkan oleh pihak pengadilan setelah seseorang dinyatakan bersalah. Hukuman tersebut merupakan perwujudan nyata dari pemerintah yang menginginkan seluruh warga negara mematuhi peraturan yang ditentukan.
Sanksi hukum terbagi menjadi 3, antara lain:
- Sanksi pidana merupakan jenis hukuman atas pelanggaran UU hukum pidana yang dapat berupa hukuman penjara, hukuman mati, hukuman kurungan dan hukuman denda;
- Sanksi administrasi merupakan jenis hukuman atas pelanggaran ketentuan UU yang bersifat administratif. Bentuknya meliputi denda, pencabutan sertifikat, penghentian pelayanan sementara dan pencabutan izin;
- Sanksi perdata adalah hukuman karena telah melanggar peraturan yang mengikat banyak pihak, misalnya masalah utang piutang, warisan, hak paten dan kepemilikan tanah. Bentuk sanksinya dapat berupa denda dan ganti rugi.
d. Sanksi Adat
Definisi sanksi adat adalah hukuman yang diberikan kepada pihak yang melanggar norma adat. Bentuk sanksi yang diberikan tergantung dari hukum adat yang berlaku di kelompok tertentu.
Sebagai contoh, suku Dayak Mualang yang memberikan hukuman adat “butang” terhadap pasangan sah yang melakukan perselingkuhan maupun perzinaan.
Pada intinya, pengertian norma adalah segala aturan dasar yang berguna untuk mengontrol tingkah laku warga dalam suatu kelompok masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang rukun dan aman.
Norma sudah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat bahkan bernegara. Oleh sebab itu, aturan yang tidak tertulis pun tetap ada, kemudian akan terus diwariskan dan diakui oleh warga setempat, atau skala kecilnya dalam lingkup keluarga.
Sebagai kaidah dasar dalam pergaulan dan kehidupan, norma memberlakukan sanksi agar memaksa setiap orang untuk taat. Apabila terbukti tidak mematuhi, maka terpaksa akan dijatuhkan sanksi sesuai dengan jenis norma yang dilanggar.
Nah, demikian informasi yang sudah kami jabarkan, semoga bermanfaat untuk kamu semua, ya!
Lihat Juga :