Hidroponik Adalah

  • Whatsapp

Menanam tanaman hidroponik adalah salah satu solusi yang sering digaungkan dan diperuntukkan bagi mereka yang tidak memiliki lahan cukup luas untuk bercocok tanam. Dengan demikian, orang-orang yang hidup di perkotaan yang identik dengan lahan sempit tetap bisa melaksanakan hobi bertaninya.

Selain itu, dikatakan pula bahwa hidroponik memerlukan air yang lebih sedikit dibandingkan dengan penanaman menggunakan media tanah. Tentu ini lebih menguntungkan, apalagi jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan cara ini juga banyak. Ingin tahu lebih lanjut? Simak informasi berikut.

Pengertian Tanaman Hidroponik

Pengertian-Tanaman-Hidroponik

Dimulai dari pertanyaan sederhana, sebenarnya tanaman hidroponik itu apa sih? Hidroponik sendiri bila diartikan adalah metode budidaya tanaman tetapi tidak memakai media tanah seperti umumnya, melainkan menggunakan air atau larutan mineral bernutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Larutan mineral bernutrisi ini dipakai dengan tujuan untuk menggantikan peran tanah dalam menyediakan unsur hara. Contoh yang umum digunakan dalam hal ini ialah serat mineral, sabut kelapa, pasir, pecahan batu bata, pecahan genteng, serbuk kayu dan sebagainya.

Secara bahasa, hidroponik juga berasal dari dua kata, yakni hydro dan ponos. Hydro artinya adalah air sedangkan ponos artinya kerja. Jika mengacu pada pengertian ini, maka hidroponik maksudnya ialah teknik bercocok tanam yang lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman.

Dari pengertian yang satu ini, terlihat bahwa teknik bertanam secara hidroponik itu muncul karena manusia mengerti bahwa pupuk itu sangat diperlukan oleh tanaman.

Jadi, secara singkat, tanaman hidroponik adalah tanaman yang dihasilkan dari sistem bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Teknik Menanam Hidroponik

Teknik penanaman hidroponik itu ada sistem wick dan ada sistem NFT. Sistem ini akan mewakili teknik larutan statis sedangkan sistem NFT adalah teknik yang mewakili larutan air. Penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut.

1. Teknik Wick

Teknik-Wick

Teknik wick bisa dikatakan sebagai teknik yang cukup populer dan banyak disukai karena proses pembuatannya yang mudah dan bahan-bahan yang digunakan juga gampang diperoleh. Bahkan dalam teknik ini, bisa digunakan barang bekas.

Hal yang perlu disiapkan untuk menerapkan teknik ini ialah alat untuk melubangi yang bisa berupa paku atau solder, sumbu kompor atau bisa diganti dengan kain flanel, alat pemotong dan botol air mineral kapasitas 1 liter. Sedangkan cara menyiapkannya sebagai berikut.

  • Potong botol tadi menjadi dua bagian dan berikan lubang pada tutupnya
  • Balik bagian moncong botol supaya menghadap ke bawah lalu gabungkan dengan potongan botol yang lainnya
  • Pasang sumbu atau kain pada lubang di tutup botol tadi dan pastikan bawa sumbu tersebut bisa menyerap air nutrisi
  • Tanam tanaman pada potongan botol bagian atas dengan tanah secukupnya saja
  • Isi botol bagian bawah dengan air nutrisi

Pada intinya, teknik wick ini adalah teknik yang menempatkan larutan nutrisi di bagian dasar atau bawah. Dengan demikian, akar tanaman bisa menyerapnya.

2. Teknik NFT

Teknik-NFT

Teknik NFT atau Nutrient Film Technique juga merupakan teknik yang populer. Teknik ini banyak diterapkan di selokan yang panjang dan juga sempit. Media tanamnya dapat diuat dari logam yang tipis namun anti karat.

Selanjutnya, selokan tadi akan diberikan nutrisi melalui air supaya diserap oleh tumbuhan yang ditanam. Secara perlahan nanti akan muncul lapisan tipis yang dinamakan dengan film di sekitar akar yang fungsinya sebagai makanan bagi tanaman.

Atau supaya lebih mudah, teknik ini bisa diterapkan dengan penggunaan pipa atau talang air. Sedangkan cara menyiapkan tempat untuk menanam tanaman hidroponik adalah sebagai berikut.

  • Siapkan pipa dan pompa
  • Berikan lubang pada pipa tersebut sesuai dengan panjangnya. Jarak antara lubang yang satu dengan lubang yang lainnya haruslah sama
  • Susun pipa dengan baik dan siapkan penampung di bagian ujung pipa yang posisinya lebih renda
  • Pasang pompa guna mengalirkan air nutrisi

Jenis Tanaman yang Cocok Dibudidayakan Secara Hidroponik

Pastinya ada banyak sekali tanaman yang bisa ditanam dengan teknik hidroponik. Beberapa tanaman yang cocok untuk ini ialah sebagai berikut.

1. Wortel

Wortel

Wortel memang merupakan tanaman umbi, namun wortel juga mempunyai banyak akar. Akar dari tanaman berwarna cerah ini ini bisa menyebar dengan cepat sekaligus menyerap air lebih banyak. Itulah mengapa wortel juga cocok ditanam secara hidroponik.

Akan tetapi perlu diketahui juga, tingkat kesulitan penanaman wortel secara hidroponik itu lebih tinggi. Supaya berhasil, diperlukan pengalaman serta pengetahuan yang cukup.

2. Blueberry

Blueberry

Salah satu buah yang bisa dijadikan pilihan saat ingin menanam tanaman hidroponik adalah blueberry. Blueberry sendiri termasuk golongan superfood dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Jika tertarik untuk menanam buah ini harus bersabar, karena waktu yang diperlukan untuk panen lebih lama.

3. Daun Mint

Daun-Mint

Daun mint juga termasuk dalam jajaran tanaman yang bisa ditanam dengan cara hidroponik. Pasalnya, akar dari tanaman ini bisa menyebar cepat. Akibatnya, tanaman daun mint juga akan menyerap air dengan cepat pula sebagai nutrisi utama yang diperlukan untuk pertumbuhannya.

4. Stroberi

Stroberi

Stroberi lebih cocok jika ditanam secara hidroponik menggunakan teknik NFT. Apabila tanaman ini kemudian dirawat dengan baik, maka tanaman bisa bertahan dalam waktu lama dan bahkan panen bisa dilakukan selama setahun penuh.

5. Kemangi

Kemangi

Kemangi yang beraroma sedap sangat cocok dijadikan teman saat membuat pepes atau sebagai lalapan biasa. Namun perlu diingat, kemangi ini memerlukan cahaya setap saat. Oleh sebab itu usahakan ditambahkan lampu khusus jika memilih tanaman ini untuk ditanam dengan cara hidroponik.

6. Daun Bawang

Daun-Bawang

Salah satu bumbu dapur yang cocok dipilih saat ingin menanam tanaman hidroponik adalah daun bawang. Tanaman ini memang dikenal memerlukan banyak air. Tetapi, selain memerlukan air yang banyak, daun bawang juga memerlukan cahaya yang cukup pula.

Oleh sebab itu, jika menanam tanaman ini maka tempatkan di taman rumah atau di balkon untuk memenuhi kebutuhan cahaya tersebut. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk panen pertama sekitar 6 minggu hingga 8 minggu.

7. Kacang-Kacangan

Kacang-Kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang panjang, kacang polong dan kacang hijau juga cocok ditanam secara hidroponik. Panen pertama sudah bisa dilakukan sekitar 6 minggu hingga 8 minggu setelah ditanam dan dirawat dengan baik.

8. Bayam

Bayam

Sayuran hijau yang banyak manfaatnya salah satunya adalah bayam. Ternyata bayam ini sangat cocok ditanam dengan menggunakan air. Makanya tidak heran bila tanaman ini juga cocok dengan sistem hidroponik. Bagusnya lagi, tanaman bayam tidak memerlukan suhu yang panas atau cahaya.

Untuk pemanenannya sendiri sudah bisa dilakukan sekitar 12 minggu setelah penanaman. Nantinya hasil panen ini bisa diolah menjadi beragam makanan sehat.

9. Mentimun

Mentimun

Mentimun juga bisa tumbuh dengan baik bila ditanam secara hidroponik. Akan tetapi perlu diketahui, mentimun itu termasuk tanaman yang hangat. Jadi bila memilihnya untuk ditanam secara hidroponik, harus dipastikan pencahayaannya cukup dan suhunya juga sesuai.

10. Tomat

Tomat

Sudah banyak petani yang menanam tomat menggunakan sistem hidroponik. Langkah petani tersebut tentu saja bisa dituru oleh siapapun. Namun yang perlu diperhatikan adalah tomat itu adalah tanaman yang memerlukan banyak air dan juga banyak cahaya.

Kedua hal ini harus dipastikan dengan baik supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik pula dan hasil panennya juga bagus. Untuk itu tidak ada salahnya bila menambahkan lampu khusus untuk menambah cahaya.

Tahapan Menanam Tanaman Hidroponik

Sebenarnya untuk tahapan atau langkah-langkah menanam tanaman hidroponik tidak jauh berbeda dari cara menanam tanaman biasanya yang dimulai dari penyemaian benih hingga perawatan. Untuk lebih jelasnya simak poin-poin berikut.

1. Penyemaian Benih

Penyemaian-Benih

Untuk bisa menanam, tentu harus disiapkan dulu bibitnya. Untuk bibit, disarankan memilih bibit hibrida agar kualitas sayur atau buah yang dihasilkan nantinya optimal. Atau kalau misalnya ingin menggunakan bibit dari bahan yang sudah ada di dapur, ini juga diperbolehkan.

Ambil contoh bibit yang akan digunakan dalam hal ini adalah cabe. Cabe itu harus cabe yang sudah tua dan secara fisik bagus atau tidak menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit. Selanjutnya, cabe tersebut dibelah dan cukup ambil bijinya.

Untuk penyemaian biji cabe, bisa gunakan media yang berupa campuran pupuk kandang atau pupuk kompos, arang sekam dan campuran tanah dengan perbandingan 1:1:1. Usahakan untuk media semai ini cukup tinggi sekitar 7 cm.

Begitu campuran media semai siap, posisikan benih dengan jarak sekitar 3 cm x 3 cm tiap bijinya kemudian tutup dengan tanah halus. Atau kalau tidak, bisa gunakan kain, karung atau tisu yang telah dibasahi supaya kondisinya tetap lembab.

Jika media semai tampak kering, bisa lakukan penyiraman. Penyiraman cukup dengan sprayer dan basahi secukupnya saja. Nanti kalau benih telah berubah menjadi kecambah dan bahkan sudah muncul 2 lembar daun, pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar.

2. Siapkan Media Tanam

Siapkan-Media-Tanam

Syarat media tanam yang bagus untuk penanaman tanaman hidroponik adalah yang mampu menyerap sekaligus menghantarkan air, steril, tidak mempengaruhi pH, tidak mudah busuk dan lain sebagainya.

Untuk media tanam ini macam-macam. Bisa berupa rockwool atau serabut bebatuan, sekam bakar, sabut kelapa dan bisa juga gambut. Media tanaman ini nanti bisa dimasukkan ke wadah yang telah disiapkan, bisa berupa kantung plastik, botol bekas atau apapun yang sudah disiapkan.

3. Penanaman Bibit

Penanaman-Bibit

Apabila bibit yang disemai sudah mencapai umur antara 25 hari sampai 30 hari, sudah bisa dilakukan pemindahan. Pemindahan harus dilakukan dengan ekstra hati-hati supaya bibit tidak rusak atau putus. Untuk itu, sebelum bibit dicabut, siram media semainya terlebih dahulu supaya lebih mudah.

Pada saat mencungkil atau mencabut bibit, pastikan tidak ada media semai yang tersisa pada akar. Artinya, semua bagian bibit harus bersih. Kalau memang ingin mencuci untuk membersihkannya, lakukan dengan hati-hati juga.

Tempatkan bibit tersebut dalam pot kemudian isilah dengan air secukupnya saja. Apabila semua bibit sudah ditanam dalam wadah yang disediakan, tempatkan di tempat yang teduh. Pastikan media tanam tidak sampai kering.

Anda tentu harus mengontrolnya secara berkala dan setelah sekitar satu minggu berada di tempat yang teduh, perkenalkan tanaman ini pada sinar matahari secara bertahap.

4. Pemupukan

Pemupukan

Media tanam dalam sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan bagi akar serta sebagai perantara larutan nutrisi. Oleh sebab itu, untuk mencukupi kebutuhan akan unsur hara makro serta mikro, pemupukan perlu dilakukan dalam bentuk larutan yang kemudian disiramkan ke media tanam.

Perlu diperhatikan, bahwasanya kebutuhan pupuk pada sistem ini sama seperti kebutuhan pupuk dengan penanaman sistem konvensional.

5. Perawatan Tanaman

Perawatan-Tanaman

Pada dasarnya, perawatan tanaman dalam sistem hidroponik ini tidak berbeda terlalu jauh dengan sistem konvensional. Anda hatus memastikan bahwa dalam perawatan ini kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi. Selain itu, perawatan juga berarti menjaga tanaman dari berbagai hama serta penyakit.

Hama dan penyakit yang berisiko menyerang tanaman hidroponik ialah bercak daun, tungau, ulat, kutu daun dan lain sebagainya.

Kelebihan Sistem Penanaman Tanaman Hidroponik

Kelebihan-Sistem-Penanaman-Tanaman-Hidroponik

Salah satu kelebihan penanaman tanaman hidroponik adalah tidak memerlukan lahan tanah yang luas. Namun, penanaman tanaman dengan cara hidroponik sebenarnya tidak hanya memiliki satu kelebihan, tetapi juga memiliki kelebihan lain sebagaimana yang disebutkan di bawah ini.

  • Membuat pengendalian penyakit dan hama menjadi lebih mudah
  • Lebih hemat air dan penggunaan pupuk bisa lebih efisien
  • Kuantitas serta kualitas produk lebih tinggi
  • Tidak mengandung bahan kimia
  • Pertumbuhannya cepat, bahkan sekitar 30% hingga 50% lebih cepat dibandingkan dengan penanaman secara konvensional
  • Nutrisi untuk tanaman lebih terjaga, namun dengan kontrol yang baik dari pemilik tentunya
  • Bebas gulma mengingat media tanamnya yang berupa air
  • Penggunaan lahan bisa lebih efisien dan lebih hemat tempat mengingat tanaman tidak memerlukan lahan yang luas untuk menyebarkan akar

Kelemahan Sistem Tanaman Hidroponik

Kelemahan-Sistem-Tanaman-Hidroponik

Sayangnya, penanaman tanaman dengan sistem hidroponik ini tidak hanya memiliki kelebihan, karena ada juga kekurangannya. Beberapa dari kekurangan penanaman tanaman hidroponik adalah sebagai berikut.

  • Modal yang diperlukan untuk membuatnya lumayan besar
  • Pada kultur substrat, kapasitas untuk memegang air media substrat lebih kecil dibandingkan dengan tanah. Akibatnya, tanaman berpotensi mengalami layu yang cepat
  • Meskipun terlihat sederhana, namun menanam tanaman secara hidroponik memerlukan media yang sebenarnya lebih banyak mengingat metode ini mengutamakan air untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Namun sebagai informasi tambahan, menurut keterangan dari BBPP Lembang, sistem tanam hidroponik itu punya banyak keuntungan. Beberapa keuntungan menanam tanaman hidroponik adalah tenaga kerja yang diperlukan tidak banyak dan pekerjaannya tidak kotor karena tidak menggunakan tanah.

Selain itu, pupuk yang diperlukan juga tidak banyak, lebih hemat, proses perawatan yang tidak sulit dan bila tujuannya adalah untuk komersil, hasilnya nanti bisa dijual dengan harga tinggi. Kalau Anda tertarik untuk mengembangkan pertanian dengan sistem ini, segera siapkan apa yang diperlukan ya.

 

Lihat Juga :

Related posts