Diktator adalah sosok pemimpin yang memerintah di dalam sebuah negara secara otoriter atau tirani. Artinya penindasan demi penindasan terus dilakukan terhadap rakyatnya sehingga memunculkan berbagai konflik internal di dalam negara tersebut.
Biasanya kediktatoran ini merebut kekuasaan di sebuah negara dengan kekerasan. Bahkan tak jarang kekuasaan tersebut direbut melalui kudeta total. Namun pada beberapa kasus, ada juga diktator yang naik ke tampuk kekuasaan dengan cara yang demokratis seperti Adolf Hitler dari Jerman.
Pengertian Diktator dan Kediktatoran
Jika seorang diktator adalah sosok atau orang yang melakukan kediktatoran, maka kediktatoran adalah sistem pemerintahan dimana seorang diktator menjadi pemimpinnya. Kediktatoran ini sendiri seringkali disebut sebagai diktatur. Bentuk pemerintahan diktatur ini adalah otokratis.
Contoh diktatur adalah sistem pemerintahan Romawi kuno. Pada jaman dulu para penguasa romawi memiliki kekuasaan mutlak meskipun hanya pada saat-saat darurat saja. Hanya saja para diktator di zaman Romawi kuno ini masih berada di bawah naungan hukum.
Di era modern ini diktatur lebih condong pada bentuk pemerintahan yang absolut pada sebuah negara dengan ideologi otokratis yang tidak dibatasi oleh hukum sama sekali. Bahkan kaidah sosial, konstitusi dan politik juga dihilangkan dalam pemerintahan diktator saat ini.
Sebab-Sebab Kemunculan Seorang Diktator
Para ahli berpendapat kalau seorang diktator bisa tiba-tiba muncul karena dipicu oleh beberapa sebab. Biasanya hal ini dipicu oleh keadaan politik, sosial, tradisi ataupun ekonomi. Lebih jelasnya, sebab-sebab kemunculan diktator adalah seperti di bawah ini :
- Ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa. Biasanya kondisi ini muncul akibat pemerintah yang menjabat tidak bertindak secara efektif dan cenderung memiliki kebijakan yang lemah.
- Rakyat berada dalam keadaan putus asa dan sangat menderita di dalam pemerintahan tersebut. Kemudian muncul sosok yang memberikan solusi mudah bagi rakyat untuk menghadapi kondisi tersebut. Ini seperti dialami oleh Hitler dan Lenin.
- Diktator dan para pengikutnya memiliki kekuasaan yang luas dan biasanya hal ini terjadi secara konstitusionil serta legal. Tidak ada kecurangan sama sekali. Contohnya ketika Nazi bisa menguasai mayoritas kursi parlemen di Jerman.
- Diktator melakukan kekerasan atau bentuk ekstra konstitusionil untuk merebut kekuasan seperti yang terjadi di Bolswyk, Rusia
- Oposisi yang ada pada sebuah negara dihancurkan melalui cara yang kasar ataupun dengan cara yang lembut. undang -undang diubah sesuai dengan kepentingan diktator demi meminimalisir munculnya kekuatan para lawan politiknya kembali.
Ciri-Ciri Kediktatoran Dalam Sebuah Negara
Diktator adalah sosok yang memberikan pengaruh besar terhadap sebuah negara. Apakah itu pengaruh positif atau negatif, yang pasti keberadaan diktator ini senantiasa membawa perubahan yang sangat besar pada sebuah wilayah.
Namun ternyata ada beberapa ciri khusus dari sebuah negara yang dipimpin oleh seorang diktator. Ciri-ciri tersebut adalah :
1. Munculnya Demokrasi Palsu (false democracy)
Ciri pertama dari keberadaan diktator di sebuah negara adalah demokrasi palsu. Sistem demokrasi yang ada pada sebuah negara hanya sekedar hiasan saja. Pada dasarnya para diktator ini justru menekan kebebasan warganya untuk berpendapat.
2. Adanya Prinsip Pemimpin (fuhrer prinsipe)
Di dalam sistem kediktatoran, ada satu sosok yang menjadi maskot atau simbol dari negara tersebut. Contohnya Jerman dengan Hitler di masa lalu. Keberadaan Hitler adalah personifikasi dari jerman dan ini bersifat mutlak. Ini adalah ciri diktatorisme yang paling mudah dilihat.
3. Lingkaran Partai Diktator
Di dalam sebuah negara yang mengalami diktatorisme, ada partai khusus yang mengusung diktator dimana pada politikus, polisi dan pejabat yang ada di dalam negara tersebut berasal dari partai yang sama sehingga saling menguatkan satu sama lain.
4. Hanya ada Satu Ideologi
Ciri lain dari sebuah kediktatoran adalah hanya ada satu ideologi pada sebuah negara, yakni ideologi yang dianut oleh pemimpinnya itu sendiri atau diktator yang saat itu sedang menjabat. Karenanya pada masyarakat dipaksa untuk ikut masuk ke dalam ideologi tersebut tanpa negosiasi.
5. Banyak Terjadi Penindasan (repression)
Ciri selanjutnya dari keberadaan diktator adalah tidak adanya oposisi pada sebuah negara. Oposisi dilibas habis karena dianggap mengganggu kepentingan pemerintah atau diktator yang saat itu sedang menjabat. Bahkan suara anggota dewan parlemen sama sekali tidak didengar.
6. Keberadaan Totaliterisme
Ciri lain dari keberadan Diktator adalah munculnya sistem totaliterisme. Ini adalah ciri dari kediktatoran modern. Jadi seorang diktator bisa memaksakan kepentingannya pada rakyat tanpa terkecuali dan mereka yang melawan akan dihukum berat.
7. Memiliki Politik luar negeri yang agresif
Ciri terakhir dari Diktator adalah politik luar negeri yang sangat agresif. Tujuan seorang diktator ini biasanya tidak main-main, mereka ingin menguasai dunia tanpa melepaskan kekuasaan di wilayah mereka sendiri. Karena itulah mereka cenderung agresif dalam membuat kebijakan politik.
Jenis-Jenis Kediktatoran
Karena berbeda cara pemerintahannya, kediktatoran ini juga dibagi menjadi 5 golongan yang berbeda dengan berdasar pada fakta-fakta yang ada. Berikut ini jenis-jenis kediktatoran yang pernah muncul di dunia sejauh ini.
1. Kediktatoran militer (Junta militer)
Junta militer adalah bentuk kediktatoran yang diprakarsai oleh militer dalam sebuah negara. Wilayah yang pernah mengalami kondisi seperti ini adalah daerah Hispania dan Amerika latin, atau Spanyol pada saat terjadi Perang Saudara.
Junta militer ini sendiri biasanya dilakukan oleh perwira tinggi dalam sebuah militer. Jadi perwira tersebut memiliki kekuasaan untuk mengatur kekuatan yang ada di dalam negara tersebut. Contoh junta militer yang populer adalah Augusto Pinochet di Chili.
2. Kediktatoran proletariat
Jenis kediktatoran lainnya adalah proletariat yang berdasar pada paham marxisme. Sistem satu ini mengusung tema komunis yang dianut oleh negara-negara republik sosialis saat ini. Dalam konsep kediktatoran satu ini kaum buruh atau protelar memegang kekuasan politik yang sangat besar.
3. Kediktatoran budiman
Jenis kediktatoran selanjutnya adalah kediktatoran budiman. Jenis diktator satu ini tidak ada bedanya dengan jenis diktator yang lain. Namun mereka memiliki paham untuk mensejahterakan rakyat secara maksimal dengan kediktatoran yang dimiliki.
Contoh diktator yang memiliki paham seperti ini adalah Deng Shiaoping yang dianggap sebagai diktator baik di negeri China. Diktator budiman seperti ini sama sekali tidak pernah memikirkan kepentingan dirinya dan hanya fokus menjalankan tirani hanya untuk memajukan kehidupan rakyatnya.
4. Kediktatoran keluarga
Kediktatoran keluarga adalah kekuasaan turun temurun antara satu generasi di dalam sebuah negara. Kediktatoran satu ini juga bisa diartikan sebagai tampuk kepemimpinan yang dikelola oleh sebuah keluarga yang mementingkan kepentingan mereka sendiri.
5. Kediktatoran suami-istri
Kediktatoran suami istri adalah turunan dari kediktatoran keluarga. Hal ini pernah terjadi di Filipina dimana Presiden Ferdinand Marcos dan istrinya Imelda pernah memimpin di negara tersebut. Namun istilah kediktatoran keluarga ini sebenarnya berasal dari para kritikus.
Diktator yang Pernah Ada Di Dunia
Diktator adalah sosok yang senantiasa ada dari waktu ke waktu. Sejauh ini ada lebih dari 30 nama diktator yang pernah muncul di dunia ini. Untuk selengkapnya Anda bisa melihat table di bawah ini.
Para Diktator Dunia
Diktator adalah sosok yang tidak boleh ada di negeri ini. Karenanya kita harus terus bahu membahu membangun SDM agar negeri agar Indonesia bisa terus menjadi lebih baik dari saat ini. Kuncinya ada di generasi muda.
Baca Juga :
