Televisi merupakan media transmisi yang memiliki dampak besar bagi manusia modern. Sehingga televisi juga dapat digunakan sebagai media penyampaian informasi pendidikan kepada masyarakat.
Televisi menyiarkan informasi pendidikan dalam bentuk audiovisual sehingga lebih mudah dicerna
oleh masyarakat. Namun, penyiaran informasi pendidikan di televisi memiliki efek positif dan negatif.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari informasi pendidikan dari televisi, yaitu:
Efek positif dari informasi pendidikan dari televisi
Efek positifnya adalah:
Menarik untuk dipelajari
Dedeh Fardiah, dalam majalah berjudul Format Tayangan Televisi Sebagai Media Pendidikan
Berkualitas untuk Bangsa (2004) mencatat bahwa televisi memiliki kemampuan untuk menarik perhatian massa, yang menunjukkan bahwa media memang mendominasi khalayak secara geografis dan sosiologis.
Sehingga pemanfaatan televisi sebagai media penyebaran informasi pendidikan dapat memicu minat belajar di kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Baca juga: Penggunaan Televisi yang Bertanggung Jawab
Menjadi sarana pendidikan tambahan
Televisi dapat menjadi sarana pendidikan tambahan yang menyertai pendidikan formal. Televisi menyajikan tangan dalam bentuk gambar bergerak dan suara.
Informasi pendidikan audiovisual mudah dipahami oleh penonton.
Perluas pengetahuan
Informasi pendidikan yang dapat ditampilkan di televisi tidak terbatas pada geografi atau budaya. Televisi dapat menyiarkan informasi pendidikan dari berbagai belahan dunia serta berbagai jenis pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah.
Liputan acara televisi yang luas memberikan wawasan yang luas dan perspektif yang berbeda kepada siswa sehingga tidak terjebak di satu tempat.
Dampak negatif informasi pendidikan dari televisi
Sedangkan pengaruh negatif informasi pendidikan dari televisi, yaitu:
Kurangi waktu belajar
Tidak semua acara televisi memuat informasi pendidikan; kebanyakan adalah hiburan. Hal ini dianggap menyenangkan dan mengakibatkan siswa menghabiskan lebih banyak waktu di depan TV. Akibatnya, waktu belajar dipersingkat, sehingga proses pendidikan terganggu.
Baca juga: Contoh Sikap Bijaksana Terhadap Tumbuhan
Mendorong perilaku pasif
Televisi merupakan media komunikasi yang searah dari televisi kepada siswa dan tidak bisa sebaliknya.
Bates, dalam bukunya yang berjudul Broadcast Television in Distance Education: A World Wide Perspective (1984), menyatakan bahwa siaran televisi bersifat sementara, tidak dapat ditinjau ulang, tidak dapat diinterupsi, dan disajikan dengan kecepatan yang sama kepada semua siswa.
Hal ini mengakibatkan siswa tidak dapat mengajukan pertanyaan meskipun tidak memahaminya atau tertinggal, meskipun kemampuan siswa berbeda.
Sehingga siswa harus pasif, tidak bisa bertanya, mengemukakan pendapat, hanya melihat dan mendengarkan.
Acara yang tidak cocok untuk siswa
Televisi seringkali memuat program-program yang tidak cocok untuk pelajar. Bagaimana, misalnya, menunjukkan bahwa kekerasan, kata-kata kasar, kejahatan, kenakalan, aktivitas seksual, mistisisme, horor, hingga adegan merokok, dapat memengaruhi pendidikan anak.
Tandiyo Pradekso mencatat dalam Pengaruh Kampanye Edukasi Media terhadap Perilaku Anak dalam Menonton Televisi (2014) bahwa program televisi berdampak serius terhadap persepsi dan perilaku anak.
Program yang tidak cocok untuk anak sekolah dapat mempengaruhi perilaku anak. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa sekitar 20 persen kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak terinspirasi dari apa yang mereka lihat di televisi.
LIHAT JUGA :
nac.co.id
futsalin.id
evitdermaclinic.id
kabarsultengbangkit.id
journal-litbang-rekarta.co.id
jadwalxxi.id
greenlifestyle.or.id
kopertis2.or.id
rsddrsoebandi.id
ktb-mitsubishimotors.co.id
topijelajah.com
mesinmilenial.com